KKMK KAJ
(Komunitas Karyawan Muda Katolik - Keuskupan Agung Jakarta)
Sejarah singkat dibentuknya KKMK-KAJ
KKMK KAJ terbentuk atas dorongan Romo Ign. Ismartono, SJ (Romo Moderator pertama) yang kemudian diprakarsai oleh Markus Gatot Subiyakto (Ketua KKMK KAJ pertama), Elizabeth Wong, Tony Sardjono, Detje Budiarto, Alex Dungkal, Hendriani, dkk dengan diawali rekoleksi 60 karyawan muda saat itu tahun 1984.
Kemudian dilanjutkan dengan mengadakan misa kaum muda se-Keuskupan Agung Jakarta di Aula Gereja St. Theresia – Menteng, yang disambut antusias dengan dihadiri oleh 200 karyawan muda Katolik, bertepatan dengan tanggal 04 November 1984 itu juga atas seijin Uskup Agung Jakarta saat itu Alm. Mgr. Leo Sukoto, SJ maka ditetapkan resmi sebagai hari jadi Kelompok Karyawan Muda Katolik KAJ.
Setelah 25 tahun peran serta dalam melayani umat dan makin berkembang KKMK di beberapa paroki saat ini ada di 32 Paroki, dalam kesempatan menyambut Pesta Perak itu atas saran Uskup Agung Jakarta Mgr. Ign. Suharyo Hardjoatmodjo (masa itu masih Kodjutor) memberikan masukan untuk mengubah penggunakan kata Kelompok menjadi kata Komunitas sebagai salah satu bagian dari gereja Katolik. Hal ini juga disarankan bagi kelompok kategorial lainnya dalam wadah Pertemuan Mitra Kategorial (Pemikat).
Kini menginjak usia yang makin dewasa di 26 tahun, KKMK KAJ di periode kepengurusan sekarang ingin makin mengintesifkan pelayanannya terutama dalam bentuk-bentuk pelayanannya yang khas, yaitu Profesionalitas (Forum Diskusi, Job Fair) dan Wirausaha (Next Level) yang mengoptimalkan komunitas basisnya di paroki-paroki sehingga sesuai juga dengan misi gereja, dengan merangkul KKMK Paroki ini pula diharapkan kesulitan-kesulitan yang ada akan semakin cepat diatasi dan diselesaikan secara bersama dan tepat sasaran (tidak berlarut-larut).
Akhirnya kebersamaan dalam pelayanan dengan hati yang lebih baik baik tingkat paroki dan keuskupan diharapkan bisa dirasakan oleh umat gereja dan masyarakat sekitar secara nyata, sesuai dengan semangat “Mari Melayani dengan Hati Lebih Baik”
Website: http://kkmk-kaj.or.id
PUKAT
(Profesional dan Usahawan Katolik)
Sejarah PUKAT
Diawali pada tahun 1988 dengan penuh semangat beberapa orang pengusaha dan profesional di Surabaya sepakat untuk memberikan pelayanan rohani kepada para usahawan dan profesional di keuskupan Surabaya.
Setelah mendapat dukungan nyata dari keuskupan Surabaya, pada waktu itu Mgr. Dibjokarjono merestui dan menganggap perlu adanya satu wadah pelayanan kategorial untuk para pengusaha dan profesional di Keuskupan Surabaya, maka terbentuklah Pelayanan kategorial para Usahawan dan Profesional Katolik dengan nama PUKAT yang pertama di Surabaya. Sampai sekarang sudah ada beberapa daerah (keuskupan) yang juga terinspirasi membentuk PUKAT, seperti: Jakarta, Malang, Makassar, Ambon, Merauke, Bali, dan Bandung.
VISI PUKAT:
KEKL
(Keluarga Eks Kolese Loyola)
(Profesional dan Usahawan Katolik)
Sejarah PUKAT
Setelah mendapat dukungan nyata dari keuskupan Surabaya, pada waktu itu Mgr. Dibjokarjono merestui dan menganggap perlu adanya satu wadah pelayanan kategorial untuk para pengusaha dan profesional di Keuskupan Surabaya, maka terbentuklah Pelayanan kategorial para Usahawan dan Profesional Katolik dengan nama PUKAT yang pertama di Surabaya. Sampai sekarang sudah ada beberapa daerah (keuskupan) yang juga terinspirasi membentuk PUKAT, seperti: Jakarta, Malang, Makassar, Ambon, Merauke, Bali, dan Bandung.
VISI PUKAT:
"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya
di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang
baik dan memuliakan Bapamu yang ada di Surga."
(Matius 5:16)
di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang
baik dan memuliakan Bapamu yang ada di Surga."
(Matius 5:16)
KEKL
(Keluarga Eks Kolese Loyola)
Keluarga Eks Kolese Loyola (KEKL) adalah organisasi alumni dengan anggotanya yang tersebar di seluruh dunia, menempati berbagai macam posisi dalam masyarakat, dan tidak melupakan ikatan batin dengan almamaternya, SMA Kolese Loyola.
kekl.or.id dibentuk sebagai sarana komunikasi antar anggota KEKL di mana saja baik di dalam Indonesia maupun di luar Indonesia.
Website: http://kekl.or.id
SINAR FOUNDATION
Sinar Foundation (Yayasan Sinar Cemerlang) adalah yayasan non-profit yang menitikberatkan tujuannya pada pengembangan kewirausahaan dan kepemimpinan di Indonesia. Diresmikan oleh Hary Djaja, Zacheus Indrawan, Jose Carol, Beti P. Santoso dan Hendra Chiang pada tahun 2011, kami adalah sekumpulan orang-orang dengan tujuan besar yang berniat untuk mewujudkannya.
Esensi Sinar Foundation.
Mencoba untuk memberikan secercah cahaya. Cahaya harapan bagi negeri ini melalui kepemimpinan yang baik yang dapat dibangun melalui kewirausahaan. Ini adalah arah yang kami pilih dan berfungsi sebagai pedoman standar yang melandasi kegiatan dan pengambilan keputusan di Sinar Foundation.
VISI
Membangun Indonesia yang lebih baik melalui pengembangan wirausaha yang sukses dan kepemimpinan yang berkualitas.
MISI
Mengembangkan tenaga-tenaga wirausaha baru dan meningkatkan kualitas wirausaha yang sudah ada untuk mencapai kebebasna finansial, meningkatkan standar hidup pribadi serta lingkungan sekitar dengan membangun karakter pribadi yang lebih baik untuk masa depan yang lebih baik.
Website: http://sinar.org